Semakin tinggi
kesadaran manusia (high consciuousness) menuntut tanggung jawab yang lebih
besar pula. Karena semakin tinggi kesadaran berarti seseorang semakin
berkemampuan lebih serta dapat melakukan apa saja. Celakanya, bila kesadaran
tinggi jatuh ke dalam penguasaan nafsu negatif. Sehingga manusia bukan
melakukan sesuatu yang konstruktif untuk alam semesta malahan sebaliknya
melakukan perbuatan yang destruktif. Sementara tanggung jawab manusia adalah
menjaga harmonisasi alam semesta dengan melakukan sinergi antara jagad
kecil (diri) dan jagad besar (alam semesta) dengan kata lain berbuat sesuai
dengan rumus- kodrat Tuhan.
Sebagai contoh kita
mengakui bahwa Tuhan itu Maha Maha Pengasih maka kita harus mengasihi sesama. Jika kita yakin Tuhan Maha Pemurah dan Penolong, maka
kita tidak boleh pelit dalam membantu dan menolong sesama. Bila kita percaya
Tuhan Maha Besar dan Maha Adil maka kita tidak boleh primordial, rasis,
hipokrit, etnosentris, mengejar kepentingan sendiri, kelompok atau golongannya.
Jika kita memahami bahwa Tuhan Maha Bijaksana maka kita tidak boleh
mengejar “api” ke-aku-an yakni rasa mau menang sendiri, mau bener sendiri, mau
mengejar butuhnya sendiri, sembari mencari-cari kesalahan orang lain. Demikian
seterusnya, sehingga perbuatan kita menjadi berkah untuk lingkungan sekitar,
untuk alam semesta dengan segala isinya.
Proses berkembang
manusia bersifat adi kodrati menuju pada hukum alam yang paling dominan yakni
prinsip keseimbangan atau harmonisasi
alam semesta. Penentangan rumus alam
atau kodrat Tuhan tersebut adalah sebuah malapetaka besar kehidupan manusia
yakni kehancuran peradaban bahkan kehancuran bumi.
0 komentar:
Posting Komentar