Setelah
penulis jelaskan secara sederhana apa saja yang menjadi unsur ilmu pengetahuan dan metode ilmu pengetahuan dan sifat-sifat ilmu pengetahuan maka akan lebih
sempurna jika kita sebagai kaum intelektual yang kerap berhadapan langsung
dengan proses penelitian mengetahui sikap ilmiah.
Hal
ini perlu kita ketahui agar dalam melakukan sebuah penelitian, kita sebagai
peneliti hanya berpatokan pada fakta di lapangan tanpa memperhatikan hal-hal
yang bersifat subjektif. Mengenai sikap ilmiah ini, ada enam (6) hal penting
yang harus dipegang teguh oleh kaum intelektual, yaitu:
1.
Objektif
Dalam
suatu penelitian, yang menjadi fokus adalah objek bukan pada subjek atau
peneliti. Hal ini berarti, kebenaran ilmiah semata-mata hanya pada objek, apa
adanya tanpa campur tangan berupa opini sekalipun dari peneliti.
2.
Relatif
Sikap
ini merupakan sikap peneliti, yang dalam mencari kebenaran, tidak ditujukan
pada pencarian kebenaran muutlak, sebap kebenaran ilmiah berlaku berdasarkan
atas beberapa postulat atau asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap
benar tanpa perlu membuktikannya atau aksioma secara apriori apa adaya.
Kebenaran
relatif dapat pula diartikan sebagai kebenaran yang hanya dapat diterima pada
saat teori yang diajukan masi dapat diterima oleh semua pihak, namun apabila
teori tersebut ternyata sudah tidak dapat memberikan argumentasi kepada
khalayak atau sudah ditemukan teori baru yang lebih rasional maka kebenaran
awal ini akan tergeser oleh teori yang baru tersebut.
3.
Skeptis
Sikap
skeptis yaitu sikap yang selalu ragu-ragu terhadap pernyataan yang belum kuat
dasar pembuktiannya sebab perasaan ragu tersebut akan mengantarkan peneliti
pada keinginan untuk mencari bukti kebenaran yang lebih kompleks.
4.
Sabar
Kesabaran
dalam hal ini adalah kesabaran intelektual artinya peneliti harus mampu menahan
diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan-tekanan untuk menyatakan
suatu pendirian ilmiah sebab memang belum selesai dan cukup lengkap hasil dari
penelitiannya. Kesabaran ilmiah yang dimaksud dalam sikap ini adalah bekerja
dengan teliti, tekun, sistematis dan tidak tergesa-gesa mengumpulkan hasilnya
jika belum disertai dasar yang kuat.
5.
Sederhana
Yang
dimaksud kesederhanaan dalam konsep ini adalah kesederhanaan dalam cara
berpikir, menyatakan dan mebuktikan. Bahasa ilmiah harus sederhana, jelas,
gamblang dan mudah dipahami oleh siapapun.
6.
Tidak
Normatif
Ilmu
tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang apa yang baik
dan apa yang buruk melainkan ilmu mempunyai tugas untuk mengemukakan
salah-benarnya suatu hal secara relatif berdasarkan objek yang diteliti.
Kebenaran ilmiah tidak mengenal tata karma atau etika sehinggga dalam pencarian
kebenaran, peneliti tidak terikat oleh norma-norma tertentu.