Sabtu, 16 November 2013

SIKAP ILMIAH


Setelah penulis jelaskan secara sederhana apa saja yang menjadi unsur ilmu pengetahuan dan metode ilmu pengetahuan dan sifat-sifat ilmu pengetahuan maka akan lebih sempurna jika kita sebagai kaum intelektual yang kerap berhadapan langsung dengan proses penelitian mengetahui sikap ilmiah.
Hal ini perlu kita ketahui agar dalam melakukan sebuah penelitian, kita sebagai peneliti hanya berpatokan pada fakta di lapangan tanpa memperhatikan hal-hal yang bersifat subjektif. Mengenai sikap ilmiah ini, ada enam (6) hal penting yang harus dipegang teguh oleh kaum intelektual, yaitu:

1.      Objektif
Dalam suatu penelitian, yang menjadi fokus adalah objek bukan pada subjek atau peneliti. Hal ini berarti, kebenaran ilmiah semata-mata hanya pada objek, apa adanya tanpa campur tangan berupa opini sekalipun dari peneliti.
2.      Relatif
Sikap ini merupakan sikap peneliti, yang dalam mencari kebenaran, tidak ditujukan pada pencarian kebenaran muutlak, sebap kebenaran ilmiah berlaku berdasarkan atas beberapa postulat atau asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya atau aksioma secara apriori apa adaya.
Kebenaran relatif dapat pula diartikan sebagai kebenaran yang hanya dapat diterima pada saat teori yang diajukan masi dapat diterima oleh semua pihak, namun apabila teori tersebut ternyata sudah tidak dapat memberikan argumentasi kepada khalayak atau sudah ditemukan teori baru yang lebih rasional maka kebenaran awal ini akan tergeser oleh teori yang baru tersebut.
3.       Skeptis
Sikap skeptis yaitu sikap yang selalu ragu-ragu terhadap pernyataan yang belum kuat dasar pembuktiannya sebab perasaan ragu tersebut akan mengantarkan peneliti pada keinginan untuk mencari bukti kebenaran yang lebih kompleks.
4.       Sabar
Kesabaran dalam hal ini adalah kesabaran intelektual artinya peneliti harus mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan-tekanan untuk menyatakan suatu pendirian ilmiah sebab memang belum selesai dan cukup lengkap hasil dari penelitiannya. Kesabaran ilmiah yang dimaksud dalam sikap ini adalah bekerja dengan teliti, tekun, sistematis dan tidak tergesa-gesa mengumpulkan hasilnya jika belum disertai dasar yang kuat.
5.      Sederhana
Yang dimaksud kesederhanaan dalam konsep ini adalah kesederhanaan dalam cara berpikir, menyatakan dan mebuktikan. Bahasa ilmiah harus sederhana, jelas, gamblang dan mudah dipahami oleh siapapun.
6.       Tidak Normatif
Ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang apa yang baik dan apa yang buruk melainkan ilmu mempunyai tugas untuk mengemukakan salah-benarnya suatu hal secara relatif berdasarkan objek yang diteliti. Kebenaran ilmiah tidak mengenal tata karma atau etika sehinggga dalam pencarian kebenaran, peneliti tidak terikat oleh norma-norma tertentu.