Kamis, 20 Maret 2014

DATA MANAGEMENT

Kata Manajemen Data terdiri dari kata “manajemen” dan “data”. Manajemen berarti mengatur atau mengolah sedangkan data adalah bahan atau keterangan atau fakta atau catatan. Maka Manajemen Data berarti proses pengolahan data mentah atau data sementara menjadi data yang mudah dipahami sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi.
Pada dasarnya, kegunaan manajemen data adalah data yang ada dapat diolah dan kemudian dianalisa untuk menghasilkan informasi objektif di dalam proses pembuatan keputusan-keputusan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan. Sebagai kaum intelektual, pastinya sama-sama kita sepakati bahwa keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari data objektif.

Sebelum melangkah lebih jauh, penulis ingin mengingatkan kembali kepada semua pembaca tentang jenis data dan skala pengukuran data.
1.      Jenis Data
a.       Data Kuatitatif
·      Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya dalam bentuk angka bulat. Data jenis ini diperoleh dari hasil menghitung. Misalnya, dalam satu kelas terdapat 50 orang siswa dimana ada 27 siswa pria dan 23 siswa perempuan, dan seterusnya.
·      Data Kontinum
Data kontinum atau (continue) adalah data hasil pengukuran yang menghasilkan nilai dalam bentuk angka (numeric) dan bisa dalam bentuk angka desimal. Misalnya, beratt badan Erik Lewokeda 54,5; tinggi badan Agnes Evenia 165,6 Cm; dan seterusnya.
b.      Data Kualitatif
Berbeda dengan data kuantitatif, data kualitatif adalah data yang dihasilkan melalui perhitungan atau pengukuran yang tidak dalam bentuk angka namun dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Misalnya, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan seterusnya.
2.      Skala Pengukuran Data
a.       Skala Nominal
Pengukuran skala nominal adalah data yang hanya memiliki ciri label dimana data tersebut tidak tidak mempunyai tingkatan atau jenjang. Contohnya, variabel jenis kelamin, agama, golongan darah, dan lain sebagainya.
b.      Skala Ordinal
Skala ordinal adalah jenis skala data yang menunjukan urutan besaran (ranking). Skala ini biasa digunakan dalam menentukan tingkatan seseorang dibandingkan dengan orang lain. Misalnya, variabel tingkat pendidikan responden, pendapatan, dan seterusnya.
c.       Skala Interval
·       Skala interval memiliki ciri jarak antara data yang satu dengan data berikutnya. Misalnya jarak antara 250 C dengan 500 C, dan seterusnya.
·  Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak, misalnya pada pengukuran temperatur air dimana air dikatakan membeku ada suhu 00 C. 0 dalam pernyataan ini bukan berarti 0 mutlak karena angka 0 bukan berarti tidak ada suhu.
·   Skala interval tidak dapat digunakan dalam operasi matematis seperti dalam penjumlahan atau pengurangan. Misalnya air dalam baskom A bersuhu 150 C dan air di baskom B bersuhu 890 C. Jika air dalam kedua baskom itu disatukan maka suhu air tidak bisa menjadi 1040 C (+) atau 740 C (-).
d.      Skala Rasio
Intinya, skala rasio adalah skala skala pengukuran berbanding terbalik dengan pengukurang skala interval dimana skala ini bisa miliki nilai nol mutlak dan dapat dioperasikan secara matematis. Misalnya, berat variabel, tinggi variabel, pendapatan, dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar