Kata Manajemen Data terdiri dari kata “manajemen” dan “data”. Manajemen berarti mengatur atau mengolah sedangkan data
adalah bahan atau keterangan atau fakta atau catatan. Maka Manajemen Data berarti proses pengolahan data mentah atau data
sementara menjadi data yang mudah dipahami sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi.
Pada dasarnya,
kegunaan manajemen data adalah data yang ada dapat diolah dan kemudian
dianalisa untuk menghasilkan informasi objektif di dalam proses pembuatan
keputusan-keputusan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil
keputusan. Sebagai kaum intelektual, pastinya sama-sama kita sepakati bahwa
keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari data objektif.
Sebelum
melangkah lebih jauh, penulis ingin mengingatkan kembali kepada semua pembaca
tentang jenis data dan skala pengukuran data.
1. Jenis
Data
a. Data
Kuatitatif
·
Data Diskrit
Data diskrit
adalah data yang nilainya dalam bentuk angka bulat. Data jenis ini diperoleh
dari hasil menghitung. Misalnya, dalam satu kelas terdapat 50 orang siswa
dimana ada 27 siswa pria dan 23 siswa perempuan, dan seterusnya.
·
Data Kontinum
Data kontinum
atau (continue) adalah data hasil
pengukuran yang menghasilkan nilai dalam bentuk angka (numeric) dan bisa dalam bentuk angka desimal. Misalnya, beratt
badan Erik Lewokeda 54,5; tinggi badan Agnes Evenia 165,6 Cm; dan seterusnya.
b. Data
Kualitatif
Berbeda dengan
data kuantitatif, data kualitatif adalah data yang dihasilkan melalui
perhitungan atau pengukuran yang tidak dalam bentuk angka namun dinyatakan
dalam bentuk kata-kata. Misalnya, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan
seterusnya.
2. Skala
Pengukuran Data
a. Skala
Nominal
Pengukuran
skala nominal adalah data yang hanya memiliki ciri label dimana data tersebut
tidak tidak mempunyai tingkatan atau jenjang. Contohnya, variabel jenis
kelamin, agama, golongan darah, dan lain sebagainya.
b. Skala
Ordinal
Skala ordinal
adalah jenis skala data yang menunjukan urutan besaran (ranking). Skala ini biasa digunakan dalam menentukan tingkatan
seseorang dibandingkan dengan orang lain. Misalnya, variabel tingkat pendidikan
responden, pendapatan, dan seterusnya.
c. Skala
Interval
· Skala interval memiliki ciri jarak antara data yang satu
dengan data berikutnya. Misalnya jarak antara 250 C dengan 500
C, dan seterusnya.
· Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak,
misalnya pada pengukuran temperatur air dimana air dikatakan membeku ada suhu 00
C. 0 dalam pernyataan ini bukan berarti 0 mutlak karena angka 0 bukan berarti
tidak ada suhu.
· Skala interval tidak dapat digunakan dalam operasi
matematis seperti dalam penjumlahan atau pengurangan. Misalnya air dalam
baskom A bersuhu 150 C dan air di baskom B bersuhu 890 C.
Jika air dalam kedua baskom itu disatukan maka suhu air tidak bisa menjadi 1040
C (+) atau 740 C (-).
d. Skala
Rasio
Intinya, skala
rasio adalah skala skala pengukuran berbanding terbalik dengan pengukurang
skala interval dimana skala ini bisa miliki
nilai nol mutlak dan dapat
dioperasikan secara matematis. Misalnya, berat variabel, tinggi variabel,
pendapatan, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar