Sabtu, 19 Desember 2015

Profil RSUD Larantuka Tahun 2014

Rumah Sakit pertama yang ada di Larantuka didirikan oleh Belanda di Kelurahan Lokea Kabupaten Flores Timur pada tahun 1936. Pada tahun 1982, RSUD Larantuka yang waktu itu masih bernama RSU Larantuka masih memiliki tiga (3) bangsal yaitu bangsal laki-laki, bangsal perempuan dan bangsal kebidanan, serta balai pengobatan ibu dan anak (BKIA).
Pada tahun 1984, RSU Larantuka berpindah tempat dari Kelurahan Lokea ke Kelurahan Sarotari hingga saat ini dan pada tahun 1987, RSU Larantuka berganti nama menjadi RSUD Larantuka.
Sejak berlakunya Perda No. 11 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja LembagaTeknis Daerah Kabupaten Flores Timur, maka RSUD Larantuka bukan lagi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur melainkan menjadi Kantor RSUD Larantuka sebagaimana Satuan Kerja RSUD Larantuka bertanggungjawab langsung kepada Bupati Kabupaten Flores Timur. Pada tahun 2017, RSUD Larantuka berganti nama menjadi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.

Alamat RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
a. Nama          
:
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
b. Alamat
:
Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur
c. Telp/Fax
:
(0383) 21836
d. No. Registrasi
:
5309012
e. Pemilik
:
Pemerintahan Kabupaten Flores Timur

1.      Visi dan Misi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
a.       Visi
“Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang berkualitas, terjangkau, dan menjadi pusat rujukan”.
Dengan definisi operasional visi adalah sebagai berikut:
1)      Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh semua komponen yang berada dalam lingkungan Rumah Sakit yang ditujukan kepada semua pelanggan (internal dan eksternal).
2)      Pelayanan berkualitas adalah setiap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan harus dilakukan secara professional dan sesuai standar.
3)      Terjangkau adalah semua produk pelayanan Rumah Sakit dapat dijangkau secara Ekonomi oleh semua pelanggan.
4)      Peusat rujukan adalah pilihan pertama semua pelanggan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
b.      Misi
1)      Menyediakan upaya pelayanan kesehatan perorangan secara profesional sesuai standar.
2)      Memberikan pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau.
3)      Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan keuangan yang akuntabel.
4)      Menyediakan perbekalan, sarana, dan prasarana Rumah Sakit yang memadai.
5)      Mengembangkan dan mendayagunakan SDM Rumah Sakit secara tepat.
6)      Menciptakan jaringan perujukan yang konsisten.
2.      Tugas Pokok dan Fungsi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a.       Tugas
RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
b.      Fungsi
1)      Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
2)      Pemeliharan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3)      Penyelengaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4)      Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidan kesehatan.
5)      Pengelolaan administrasi dan keuangan
3.      Struktur organisasi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
Berdasarkan Perda Kabupaten Flores Timur No. 16 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Flores Timur, Struktur Organisasi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka sebagai berikut:

4.      Gambaran Umum RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
a.       Luas Gedung
Berdasarkan Profil RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014, luas bangunan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah sebesar 6.057 m2.
b.      Sumber Daya Manusia
Dari 361 SDM yang bekerja di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014, terdapat 14 (3,9%) orang adalah Tenaga Struktural; 269 (74,5%) orang adalah Tenaga Fungsional (Profesi Kesehatan); dan 78 (21,6%) orang adalah Tenaga Fungsional Umum (Profesi Non-Medis).
Berdasarkan status kepegawaian atau hubungan kerja SDM di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014, terdapat 248 (68,7%) orang berstatus PNS dan 113 (31,3%) orang masih berstatus kontrak atau honorer.
c.       Jumlah Kunjungan Pasien
1)      Kunjungan Rawat Jalan
Jumlah hari buka klinik untuk kunjungan rawat jalan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014 adalah 300 hari dengan kunjungan sebanyak 13.219 orang atau rata-rata kunjungan 44 orang perhari. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2013 maka terjadi penurunan kunjungan sebanyak 2.933 (18,2%) kunjungan.
Pada tahun 2014 tersebut, jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak ada pada poliklinik bedah dengan jumlah kunjungan sebesar 3.556 (27%) kunjungan; dan yang paling sedikit adalah poliklinik PKBRS yakni sebanyak 600 (5%) kunjungan.
Adapun jumlah penyakit terbanyak pada kunjungan di Instalasi Rawat Jalan adalah ISPA yakni sebanyak 373 (27,2%) kasus dan yang terendah adalah myalgia yakni sebanyak 36 (2,6%) kasus.
2)      Kunjungan Rawat Inap
Pada tahun 2013, jumlah pasien yang masuk Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 5.791 pasien dengan jumlah hari perawatan sebanyak 27.174. Pada tahun 2014, jumlah pasien yang masuk Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah sebanyak 6.555 pasien dengan jumlah hari perawatan sebanyak 27.219. Jika dibandingkan dengan pasien rawat inap tahun 2013 maka jumlah kunjungan rawat inap tahun 2014 lebih banyak 764 (12%) pasien.
Penyakit yang masuk dalam 10 penyakit tertinggi di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 didominasi oleh penyakit infeksi. Dan penyakit tertinggi adalah GEA sebanyak 90 (15%) kasus dan yang terendah adalah penyakit ISK yakni sebanyak 47 (7,8%) kasus.
d.      Anggaran dan Pendapatan
1)      Pendapatan
Pendapatan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 yang bersumber dari APBD adalah sebesar Rp. 11.207.516.808,-. Realisasi terhadap target adalah Rp. 13.528.705.414 (120,71%) atau –pendapatan melampaui target yang diharapkan yaitu sebesar Rp. 2.321.188.606 (20,71%).
2)      Belanja
Pada tahun 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur mengalokasikan dana sebesar Rp. 32.123.192.254,- atau lebih besar Rp. 1.705.503.827,- bila dibandingkan dengan anggaran belanja RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2013.
Realisasi belanja tidak langsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 14.177.953.256,- (47,8%) sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp. 16.207.038.532,- (52.2%). Dengan demikian, anggaran tahun 2014 memiliki sisa sebesar Rp. 1.738.200.466,-
5.      Sarana dan Prasarana RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
a.       Pelayanan Kesehatan
1
Instalasi  Sanitasi (Insenerator)
13
Instalasi Rawat Inap HCU
2
Instalasi Bedah Central
14
Instalasi Rawat Inap Kelas I dan II
3
Instalasi Farmasi
15
Instalasi Rawat Inap Kelas III
4
Instalasi Gawat Darurat
16
Instalasi Rawat Inap Nifas
5
Instalasi Gizi
17
Instalasi Rawat Inap Perinatalogi
6
Instalasi Laboratorium
18
Instalasi Rawat Inap VIP
7
Instalasi Loundry
19
Instalasi Rawat Jalan
8
Instalasi Pemulasaraan Jenazah
20
Instalasi Rehabilitasi Medik
9
Instalasi PSRS
21
Klinik TB Dots
10
Instalasi Radiologi
22
Klinik VCT/CST
11
Instalasi Rawat Inap Anak
23
Unit Transfusi Darah
12
Instalasi Rawat Inap Bersalin
b.      Tempat Tidur Instalasi Rawat Inap
No.
GEDUNG
RUANGAN
TT
1
Instalasi Rawat Inap Anak
Anggrek
16
2
Instalasi Rawat Inap Bersalin
Melati
16
3
Instalasi Rawat Inap HCU
 HCU
13
 4
Instalasi Rawat Inap Kelas I dan II
Rosela
24
5
Instalasi Rawat Inap Kelas III
Edelweis
12
6
Instalasi Rawat Inap Nifas
Mawar
7
7
Instalasi Rawat Inap Perinatalogi
Flamboyan
13
 8
Instalasi Rawat Inap VIP
Cempaka
4
TOTAL
105

6.      Pelayanan Medis RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 
Indikator pelayanan terhadap mutu pelayanan medis di sebuah Rumah Sakit dapat dilihat dari aspek BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, dan GDR. Adapun mutu pelayanan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014 berdasarkan aspek di atas adalah sebagai berikut:
a.       BOR (Bed Ocupacy Rate)
Berdasarkan Profil RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014, BOR (Bed Ocupacy Rate) atau prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu adalah 71,02%, naik 0,12% bila dibandingkan dengan tahun 2013. Angka idealnya BOR adalah 75% - 85% maka dengan demikian BOR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 menunjukan adanya trend peningkatan pemakaian tempat tidur pada Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
b.      LOS (Leigth of Stay)
Adapun rata-rata lamanya (hari) seorang pasien dirawat dimana lama perawatan ideal adalah 6 – 9 hari atau LOS (Leigth of Stay) Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 adalah 4 hari. Angka ini menunjukan bahwa pencapaian LOS RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 tidak mencapai nilai ideal.
c.       TOI (Turn Over Intervensi)
TOI (Turn Over Intervensi) atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati sampai saat tempat tidur tersebut ditempati kembali oleh pasien berikutnya. Adapun standar TOI ideal adalah 1–3 hari. Dan TOI RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 adalah 3 hari.
d.      BTO (Bed Turn Over)
BTO (Bed Turn Over) atau frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40- 50 kali. Pada tahun 2014, BTO RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mencapai 60 kali. Angka ini menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka masih sangat tinggi.
e.       NDR (Nett Death Rate)
NDR (Nett Death Rate) atau angka kematian 48 jam selama dirawat untuk 1.000 pasien yang keluar. Pada tahun 2014, NDR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mencapai 17,87 ‰. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 yakni 13,12‰ maka NDR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mengalami peningkatan.
f.       GDR (Gross Death Rate)
GDR (Gross Death Rate) atau angka kematian total untuk setiap 1.000 pasien keluar. Untuk tahun 2014, GDR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah 34,62 ‰. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 24,50‰ maka terjadi peningkatan sebesar 10,12‰.

0 komentar:

Posting Komentar