Rumah Sakit pertama
yang ada di Larantuka didirikan oleh Belanda di Kelurahan Lokea Kabupaten
Flores Timur pada tahun 1936. Pada tahun 1982, RSUD Larantuka yang waktu itu
masih bernama RSU Larantuka masih memiliki tiga (3) bangsal yaitu bangsal
laki-laki, bangsal perempuan dan bangsal kebidanan, serta balai pengobatan ibu
dan anak (BKIA).
Pada tahun 1984,
RSU Larantuka berpindah tempat dari Kelurahan Lokea ke Kelurahan Sarotari
hingga saat ini dan pada tahun 1987, RSU Larantuka berganti nama menjadi RSUD
Larantuka.
Sejak berlakunya
Perda No. 11 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja LembagaTeknis Daerah Kabupaten Flores Timur, maka RSUD Larantuka bukan lagi menjadi
Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
melainkan menjadi Kantor RSUD Larantuka sebagaimana Satuan Kerja RSUD Larantuka
bertanggungjawab langsung kepada Bupati Kabupaten Flores Timur. Pada tahun 2017, RSUD Larantuka berganti nama menjadi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Alamat RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a. Nama
|
:
|
Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD)
|
b. Alamat
|
:
|
Jl. Jenderal
Sudirman, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur
|
c. Telp/Fax
|
:
|
(0383) 21836
|
d. No.
Registrasi
|
:
|
5309012
|
e. Pemilik
|
:
|
Pemerintahan
Kabupaten Flores Timur
|
1.
Visi
dan Misi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a.
Visi
“Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang
berkualitas, terjangkau, dan menjadi pusat rujukan”.
Dengan definisi operasional visi adalah
sebagai berikut:
1)
Pelayanan
Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh semua komponen yang berada
dalam lingkungan Rumah Sakit yang ditujukan kepada semua pelanggan (internal
dan eksternal).
2)
Pelayanan
berkualitas adalah setiap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan harus
dilakukan secara professional dan sesuai standar.
3)
Terjangkau
adalah semua produk pelayanan Rumah Sakit dapat dijangkau secara Ekonomi oleh
semua pelanggan.
4)
Peusat
rujukan adalah pilihan pertama semua pelanggan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.
b.
Misi
1)
Menyediakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan secara profesional sesuai standar.
2)
Memberikan pelayanan
kesehatan dengan biaya yang terjangkau.
3)
Menyelenggarakan
pengelolaan administrasi umum dan keuangan yang akuntabel.
4)
Menyediakan perbekalan,
sarana, dan prasarana Rumah Sakit yang memadai.
5)
Mengembangkan dan
mendayagunakan SDM Rumah Sakit secara tepat.
6)
Menciptakan jaringan
perujukan yang konsisten.
2.
Tugas Pokok dan Fungsi
RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a.
Tugas
RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
b.
Fungsi
1)
Penyelenggaraan pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
2)
Pemeliharan dan
peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3)
Penyelengaraan pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
4)
Penyelenggaraan penelitian
dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidan kesehatan.
5)
Pengelolaan administrasi
dan keuangan
3.
Struktur organisasi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
Berdasarkan
Perda Kabupaten Flores Timur No. 16 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Flores Timur, Struktur Organisasi RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka sebagai berikut:
4.
Gambaran
Umum RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a.
Luas
Gedung
Berdasarkan
Profil RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014, luas bangunan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah sebesar 6.057 m2.
b.
Sumber Daya Manusia
Dari 361 SDM yang bekerja di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014,
terdapat 14 (3,9%) orang adalah Tenaga Struktural; 269 (74,5%) orang adalah
Tenaga Fungsional (Profesi Kesehatan); dan 78 (21,6%) orang adalah Tenaga
Fungsional Umum (Profesi Non-Medis).
Berdasarkan
status kepegawaian atau hubungan kerja SDM di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014,
terdapat 248 (68,7%) orang berstatus PNS dan 113 (31,3%) orang masih berstatus
kontrak atau honorer.
c.
Jumlah
Kunjungan Pasien
1)
Kunjungan
Rawat Jalan
Jumlah hari buka klinik untuk
kunjungan rawat jalan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada
tahun 2014 adalah 300 hari dengan kunjungan sebanyak 13.219 orang atau
rata-rata kunjungan 44 orang perhari. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan
pada tahun 2013 maka terjadi penurunan kunjungan sebanyak 2.933 (18,2%)
kunjungan.
Pada tahun 2014 tersebut,
jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak ada pada poliklinik bedah dengan jumlah
kunjungan sebesar 3.556 (27%) kunjungan; dan yang paling sedikit adalah
poliklinik PKBRS yakni sebanyak 600 (5%) kunjungan.
Adapun jumlah penyakit
terbanyak pada kunjungan di Instalasi Rawat Jalan adalah ISPA yakni sebanyak
373 (27,2%) kasus dan yang terendah adalah myalgia
yakni sebanyak 36 (2,6%) kasus.
2)
Kunjungan
Rawat Inap
Pada tahun 2013, jumlah
pasien yang masuk Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka 5.791 pasien dengan
jumlah hari perawatan sebanyak 27.174. Pada tahun 2014, jumlah pasien yang
masuk Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah sebanyak 6.555 pasien dengan
jumlah hari perawatan sebanyak 27.219. Jika dibandingkan dengan pasien rawat
inap tahun 2013 maka jumlah kunjungan rawat inap tahun 2014 lebih banyak 764 (12%)
pasien.
Penyakit yang masuk dalam 10
penyakit tertinggi di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 didominasi
oleh penyakit infeksi. Dan penyakit tertinggi adalah GEA sebanyak 90 (15%)
kasus dan yang terendah adalah penyakit ISK yakni sebanyak 47 (7,8%) kasus.
d.
Anggaran
dan Pendapatan
1)
Pendapatan
Pendapatan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 yang bersumber dari APBD adalah sebesar Rp. 11.207.516.808,-.
Realisasi terhadap target adalah Rp. 13.528.705.414 (120,71%) atau –pendapatan
melampaui target yang diharapkan yaitu sebesar Rp. 2.321.188.606 (20,71%).
2)
Belanja
Pada tahun 2014, Pemerintah
Daerah Kabupaten Flores Timur mengalokasikan dana sebesar Rp. 32.123.192.254,- atau lebih besar Rp. 1.705.503.827,- bila dibandingkan dengan
anggaran belanja RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2013.
Realisasi belanja tidak
langsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 14.177.953.256,- (47,8%) sedangkan realisasi belanja langsung
sebesar Rp. 16.207.038.532,- (52.2%). Dengan
demikian, anggaran tahun 2014 memiliki sisa sebesar Rp. 1.738.200.466,-
5.
Sarana
dan Prasarana RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
a.
Pelayanan
Kesehatan
1
|
Instalasi Sanitasi
(Insenerator)
|
13
|
Instalasi Rawat Inap HCU
|
2
|
Instalasi Bedah Central
|
14
|
Instalasi Rawat Inap Kelas I dan II
|
3
|
Instalasi Farmasi
|
15
|
Instalasi Rawat Inap Kelas III
|
4
|
Instalasi Gawat Darurat
|
16
|
Instalasi Rawat Inap Nifas
|
5
|
Instalasi Gizi
|
17
|
Instalasi Rawat Inap Perinatalogi
|
6
|
Instalasi Laboratorium
|
18
|
Instalasi Rawat Inap VIP
|
7
|
Instalasi Loundry
|
19
|
Instalasi Rawat Jalan
|
8
|
Instalasi Pemulasaraan Jenazah
|
20
|
Instalasi Rehabilitasi Medik
|
9
|
Instalasi PSRS
|
21
|
Klinik TB Dots
|
10
|
Instalasi Radiologi
|
22
|
Klinik VCT/CST
|
11
|
Instalasi Rawat Inap Anak
|
23
|
Unit Transfusi Darah
|
12
|
Instalasi Rawat Inap Bersalin
|
b.
Tempat Tidur
Instalasi Rawat Inap
No.
|
GEDUNG
|
RUANGAN
|
TT
|
1
|
Instalasi
Rawat Inap Anak
|
Anggrek
|
16
|
2
|
Instalasi
Rawat Inap Bersalin
|
Melati
|
16
|
3
|
Instalasi
Rawat Inap HCU
|
HCU
|
13
|
4
|
Instalasi
Rawat Inap Kelas I dan II
|
Rosela
|
24
|
5
|
Instalasi
Rawat Inap Kelas III
|
Edelweis
|
12
|
6
|
Instalasi
Rawat Inap Nifas
|
Mawar
|
7
|
7
|
Instalasi
Rawat Inap Perinatalogi
|
Flamboyan
|
13
|
8
|
Instalasi
Rawat Inap VIP
|
Cempaka
|
4
|
TOTAL
|
105
|
6.
Pelayanan
Medis RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka
Indikator pelayanan terhadap
mutu pelayanan medis di sebuah Rumah Sakit dapat dilihat dari aspek BOR, LOS,
BTO, TOI, NDR, dan GDR. Adapun mutu pelayanan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada tahun 2014
berdasarkan aspek di atas adalah sebagai berikut:
a.
BOR (Bed Ocupacy Rate)
Berdasarkan Profil RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014, BOR (Bed Ocupacy Rate) atau prosentase
pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu adalah 71,02%, naik 0,12%
bila dibandingkan dengan tahun 2013. Angka idealnya BOR adalah 75% - 85% maka
dengan demikian BOR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 menunjukan adanya trend peningkatan pemakaian tempat tidur
pada Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
b.
LOS (Leigth of Stay)
Adapun
rata-rata lamanya (hari) seorang pasien dirawat dimana lama perawatan ideal
adalah 6 – 9 hari atau LOS (Leigth of
Stay) Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 adalah 4 hari. Angka
ini menunjukan bahwa pencapaian LOS RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014 tidak mencapai
nilai ideal.
c.
TOI (Turn Over Intervensi)
TOI (Turn Over Intervensi) atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
sampai saat tempat tidur tersebut ditempati kembali oleh pasien berikutnya.
Adapun standar TOI ideal adalah 1–3 hari. Dan TOI RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka tahun 2014
adalah 3 hari.
d.
BTO (Bed Turn Over)
BTO (Bed Turn Over) atau
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode waktu tertentu. Idealnya
dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40- 50 kali. Pada tahun
2014, BTO RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mencapai 60 kali. Angka ini menunjukan tingkat
pemanfaatan tempat tidur RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka masih sangat tinggi.
e.
NDR (Nett Death Rate)
NDR (Nett Death Rate) atau
angka kematian 48 jam selama dirawat untuk 1.000 pasien yang keluar. Pada tahun
2014, NDR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mencapai 17,87 ‰. Bila dibandingkan dengan tahun 2013
yakni 13,12‰ maka NDR RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka mengalami peningkatan.
f.
GDR (Gross Death Rate)
GDR (Gross Death Rate) atau
angka kematian total untuk setiap 1.000 pasien keluar. Untuk tahun 2014, GDR
RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka adalah 34,62 ‰. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
24,50‰ maka terjadi peningkatan sebesar 10,12‰.
0 komentar:
Posting Komentar