Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip adalah sebagai berikut:
1. Imitasi
Imitasi adalah tindakan seseorang untuk
meniru orang lain yang berada di sekitarnya dimana tindakan imitasi ini
dipengaruhi oleh tingkat jangkauan inderanya yaitu sebatas dilihat, didengar,
dan dirasakan.
2. Sugesti
Sugesti adalah tindakan seseorang yang
menerima suatu pedoman dari orang lain dalam bentuk sikap dan perilaku
tertentu. Sugesti dipengaruhi oleh kinerja akal seseorang yaitu dimana
seseorang tersebut tidak sekedar memindahkan apa yang ia respon dari pihak luar
tetapi melalui akalnya, ia mulai mengidentifikasi dan mempertimbangkan apa yang
ia tanggapi. Tidak semua orang mampu melakukan sugesti, hal ini dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan, pemahaman dan kejiwaan seseorang. Berikut adalah
faktor yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang dalam melakukan sugesti:
a. Hambatan
Berpikir
Seseorang memberikan sugesti bersifat over sehingga orang lain yang menjadi
sasaran sugesti tidak diberikan kesempatan untuk mempertimbangkan atau berpikir
kritis dimana ajaran atau pandangan tersebut harus diterima apa adanya. Dalam
hal ini orang yang kena sugesti akan menelan apa saja yang dianjurkan oleh
pihak lain. Hambatan berpikir ini sering terjadi dalam doktrin-doktrin dogmatis
seperti dalam ajaran agama-agama ortodoks atau agama garis keras dan militer.
b. Konsentrasi
Tindakan yang dilakukan pada saat
keadaan pikiran seseorang sedang terpecah-pecah atau tidak berpikir jernih akibat
kelelahan atau sedang mengalami kebingungan karena mengalami kesulitan.
Misalnya seorang ibu yang anaknya sudah lama sakit akan melakukan apa saja agar
anaknya cepat sembuh sehingga ibu tersebut tidak akan berpikir jernih dan akan
mengikuti saran dari orang lain untuk mengantarkan anaknya ke dukun kampung.
c. Otoritas
Kecenderungan seseorang menerima
pandangan atau sikap tertentu karena pandangan atau sikap tersebut barasal dari
orang yang dianggap ahli. Orang yang dianggap ahli inilah yang dianggap
memiliki otoritas. Misalnya seorang pasien akan membeli obat yang diresepkan
dokter tanpa berpikir lagi tentang kecocokan obat tersebut dengan dirinya
karena orang yang meresepkan obat tersebut adalah dokter yang dianggap memiliki
otoritas atau ahli.
d. Mayoritas
Seseorang akan menerima sikap atau
pandangan karena pandangan atau sikap tersebut didukung oleh banyak orang.
e. Will of Believe
Seseorang akan menerima sikap atau
pandangan tertentu karena sikap atau pandangan yang disampaikan orang lain
tersebut sudah ada dalam pikirannya.
3. Identifikasi
Identifikasi timbul ketika seseorang
mulai sadar bahwa di dalam kehidupan ada aturan yang harus dipenuhi,
dipelajari, dan ditaati. Misalnya seorang anak yang belum mengetahui tata pergaulan akan melakukan identifikasi; apabila melakukan sesuatu kemudian
ditegur atau dilarang maka ia akan menyimpulkan bahwa tidakan tersebut buruk
namun apabila tindakannya tidak dilarang bahkan mendapat pujian maka ia akan
menyimpulkan bahwa tidakan tersebut baik.
4. Simpati
Faktor simpati muncul bukan berdasarkan pemikiran yang logis rasional tetapi berdasarkan penilaian perasaan ingin mengerti dan bertingkah laku seakan-akan ia adalah orang lain yang menjadi subyek simpatinya.
Faktor simpati muncul bukan berdasarkan pemikiran yang logis rasional tetapi berdasarkan penilaian perasaan ingin mengerti dan bertingkah laku seakan-akan ia adalah orang lain yang menjadi subyek simpatinya.
0 komentar:
Posting Komentar