Jika memperhatikan kewirausahaan yang ada di
masyarakat saat sekarang maka kita akan menemukan ada bermacam-macam profil
wirausaha. Profil-profil tersebut antara lain:
Beberapa faktor
personal yang sering mendorong proses inovasi adalah adanya keinginan
berprestasi, sifat penasaran, kreativitas dan adanya pengalaman. Dengan adanya
inovasi yang berasal dari diri seseorang ini maka akan mendoronganya kearah
untuk memulai usahanya.
Proses Pemicu
Faktor personal yang
mendorong proses pemicu sering terjadi karena adanya ketidakpuasan terhadap
pekerjaannya yang sekarang, adanya PHK terhadap dirinya, adanya sumber-sumber
yang bisa dimanfaatkan serta adanya kemudahan dari pemerintah misalnya dengan
pinjaman-pinjaman.
Proses Pelaksanaan
Beberapa faktor yang
bisa mendorong seseorang melaksanakan sebuah bisnis adalah karena kesiapan
mentalnya, adanya visi dan kesempatan.
Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan
ini didorong oleh faktor organisasi dalam usaha tersebut, misalnya kekompakan,
strategi yang efektif, struktur organisasi yang fleksibel, menghasikan produk
yang berkualitas tinggi, adanya konsumen tetap, adanya bahan baku yang banyak serta
kebijakan pemerintah yang menguntungkan.
Membuka usaha baru
tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya.
Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin
tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran yakni
rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain,
usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya,
siapa konsumennya, dari mana sumber modal dan sebagainya.
Suatu rencana kerja
yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan perangkat
tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha tidak
menyimpang. Pandangan di atas mungkin berbeda dengan pandangan wirausaha baru
di negara kita karena kebanyakan dari wirausahawan Indonesia menyimpan rencana
dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model rencana di dalam
pikiran saja, minimal harus ada catatan-catatan tertentu secara tertulis yang
akan diikuti dalam pelaksanaannya. Rencana usaha yang akan disusun oleh seorang
wirausahawan haruslah memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup:
Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan
untuk sebuah usaha harus dipikiran baik-baik karena nama perusahaan ini akan
berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang diberikan jangan hanya
berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini melainkan
lebih mementingkan prospek masa depannya. Ciri-ciri nama merek usaha yang baik
adalah pendek, sederhana, mudah dieja, mudah diingat, enak didengar, tidak ada
nada sumbang, tidak ketinggalan zaman, ada hubungan dengan barang dagangan,
bila dieksport gampang dibaca oleh orang luar negeri, tidak menyinggung
perasaan kelompok tertentu dan mampu memberikan sugesti penggunaan produk
tersebut.
Lokasi
Ada dua hal penting
yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi pusat suatu kegiatan usaha.
Dalam menjalankan usaha sering kali dibutuhkan dua lokasi penunjang yang sangat
penting yakni lokasi perkantoran dan lokasi perusahaan produksi. Akan tetapi,
dalam menentukan kedua tempat ini dibutuhkan pertimbangan yang matang pula
karena kedua tempat tersebut memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat mendasar,
misalnya tempat untuk kantor belum tentu cocok untuk perusahaan produksi
walaupun dalam pemilihan tempat cenderung memilih kantorlah yang paling
gampang. Sebuah kantor yang memiliki lebih dari satu perusahan produksi
sebaiknya memiliki masing-masing kantor untuk tiap perusahan produksi.
Komoditi yang akan
Diusahakan
Mengenai komuditi
yang akan diusahakan banyak tergantung pada pemilik usaha atau wirausaha yang
mengepalai perusahan tersebut. Pemilik tertarik dengan suatu komuditi karean ia
mungkin telah memperoleh informasi dari lingkungannya atau ia mempunyai
pengalaman dengan komuditi tersebut. Misalnya pemilik mempunyai selera khusus
tentang makanan maka ia akan membuka restoran, ataupun seorang penulis yang
bersedia menerbitkan bukunya lalu penulis tersebut membuka usaha penerbitan dan
percetakan sendiri.
Konsumen
Dalam hal ini,
wirausahawan perlu dianalisa calon-caon konsumen yang diharapkan akan membeli
produknya. Dan apakah perusahan mampu mendapatkan atau bisa menjangkau
pelanggannya tersebut.
Modal
Pada umunya, modal
finansial yang tersedia pada saat usaha pertama kali didirikan sangat minim
atau malahan ada yang nihil. Akan tetapi, seorang pengusaha sejati bisa mengusahakan
modal dari tabungan, menjual hartanya, kerjasama partner dan bahkan meminjam
dari orang lain. Akan tetapi, modal utama seorang wirausaha adalah semangat dan
kejujuran.
Promosi
Sebagai suatu usaha
baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu, harus direncanakan
apakah usaha tersebut perlu dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan
maka diperlukan elemen-elemen promosi berupa pemasangan iklan di media massa
dan masih banyak lagi elemen lainnya.
Partner
Dalam definisi,
partner adalah suatu asosiasi antara dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu
usaha agar bisa memperoleh keuntungan. Ada dua macam partnership yang sering
dijumpai dalam sebuah usaha, yakni:
General
partnership
Dalam bentuk general
partnership, semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan
bersama-sama bertanggung jawab terhadap apapun yang dihadapi oleh perusahaan.
Limited partnership
Dalam bentuk limited
partnership, anggota yang memiliki tanggung jawab terbatas tidak memiliki hak
suara dalam mengoperasikan perusahan sehari-hari namun berhak atas laba yang
pembagiannya telah ditetapkan sesuai kesepakatan bersama.
Keberhasilan wirausaha adalah dengan bekerja
keras, teliti dan membutuhkan jangka waktu yang panjang akan menghasilkan
beberapa manfaat secara individu atau mikro maupun secara global atau makro.
Manfaat tersebut antara lain:
Memperoleh Kontrol atas Kemampuan Diri
Proses mendirikan
usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup
besar. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol
apa yang akan dilakukan, yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri
wirausahawan tersebut.
Memanfaatkan Potensi dan Melakukan Perubahan
Banyak wirausaha
melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada
sekarang maupun prospek di masa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi dan
perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha mencoba
melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan
kehidupan dan kesempatan melakukan perubahan.
Memperoleh Manfaat Finansial Tanpa Batas
Walaupun keuntungan
finansial kadang kala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun
keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan
pertumbuhan perusahaan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat
tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama atau sering disebut
pendapatan rata-rata industri. Dengan risiko usaha yang harus ditanggung
sendiri maka wirausaha dalam melakukan kegiatan usahanya harus dengan
perencanaan dan implementasi yang cukup hati-hati.
Berkontribusi Kepada Masyarakat dan Mendapatkan
Pengakuan atas Usaha
Wirausaha merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada
umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari
kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban
wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggung jawab sosial
kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.